Sempat terpisah jalan, ketemu lagi ketika perempuan ini jalan perlahan menyusuri kompleks. Bawa barang dagangan yang segitu berat, mungkin lebih dari 7 kilo, ada ulekan, air untuk mencampur pecel, sayuran, mungkin kertas pembungkus dan segala peralatan untuk membuat pecel.
Luar biasa. Kita yang tinggal di perkantoran dengan segala kecanggihan peralatan kerja masih juga ngeluh. Perempuan ini? mungkin ngeluh juga. Tapi tiada pilihan lain. Jualan pecel di emperan perkantoran dengan meng hargakan pecelnya 6000 rp perak (enam ribu perak) per porsi, masih juga jualan ini dijalani dengan sabar.
Tidak punya pilihan lain, tiada akses dalam pekerjaan, hanya satu-satunya pilihan hidup itu mungkin yang menjadi bagian dari pilihannya memanggul sayur pecel kali ini.
Selamat berjuang wanita Indonesia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar