Rabu, 07 November 2012

Jual Beli Uang : Belum sepenuhnya

Saya hari ini belajar memasarkan produk. Produknya jelas, walau wujudnya abstrak adalah jual beli uang. Tidak langsung di tangan, namun bila saatnya tiba akan ada di tangan.

"harus langsung menjelaskan institusinya dari mana," ujar teman saya. Jangan kebanyakan basa-basi hingga bertele-tele. Cepat atau lambat orang akan butuh uang itu. Ya, sakit, kecelakaan, cacat, hari tua dan meninggal adalah hal-hal yang mungkin terjadi dunia ini. Dan menimpa siapa saja.

Orang kalau sehat-sehat saja, merasa tidak perlu uang banyak. Tapi kalau sudah divonis dokter mengalami jantung yang harus dioperasi atau diperlakukan istimewa di rumah sakit - baru deh perlu banyak uang. Tidak tanggung-tanggung. Bisa puluhan juta/ Siapkah kita semua bila hal tak diduga-duga itu datang?

Kenapa tak diduga?
Emang ada yang bisa nawar ketika tsunami datang tiba-tiba kita yang awalnya sehat-sehat karena bencana mungkin mengalami gangguan fisik (cacat) yang tidak diduga dan tidak bisa bekerja sempurna. Terus, kalau ngga punya modal- ngga bisa kerja dan perlu dana untuk meneruskan hidup dan kehidupan darimana coba?
Tabungan? Cukup?

Akhir kata, menabunglah dengan bijak dan cerdas. Ambil paket yang memberi kemudahan kita semasa hidup.

Masa tua yang serba terbatas mau dibayarin? ya nabung
Waktu sakit mau dibayarin? ya nabung
waktu tiba-tiba kena musibah - maaf2 kecelakaan dibayarin pengobatannya dan pemulihannya ya nabung
waktu meninggal ada warisan ? ya nabung..

Ngga terjadi apa apa dan kita sehat sehat aja sampai hari tua - tapi kan akan menemui ajal kita. Sudah siapkah kita untuk anak cucu kita?





Tidak ada komentar: